.:. Modul Resmi Kemdikbud Pendidikan Kesetaraan - Kejar Paket A B dan C https://emodul.kemdikbud.go.id/ .:.

Senin, 26 September 2022

Pemetaan SKK dan Penjadwalan di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka


Tahap 1 Webinar Bimtek Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan - Cirebon, 7 Juli 2022 

Youtube: seTara Daring




[Bapak Rain Adhistya, S.Pd.] 


Pemetaan SKK dan Penjadwalan di PKBM SKB Kurikulum Merdeka 2022


Apakah Struktur Kurikulum 2013 (K-13) masih dipakai? 

Masih. Struktur Kurikulum 2013 masih dipakai oleh satuan pendidikan (PKBM/SKB) yang tidak mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan yang memilih kategori Mandiri Belajar. 

Struktur Kurikulum 2013 Paket A B C Pendidikan Kesetaraan PKBM dan SKB 

Pemetaan SKK Kurikulum 2013 Paket A Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB 

Pemetaan SKK Kurikulum 2013 Paket B Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB 

Pemetaan SKK Kurikulum 2013 Paket C Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB

Struktur Kurikulum Merdeka digunakan oleh satuan pendidikan (PKBM/SKB) yang memiliih kategori Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi, khusus kelas 1, 4, 7, dan 10. Untuk kelas lainnya, masih menggunakan struktur Kurikulum 2013. Oleh karena itu, di dalam Kurikulum Operasional (KOS) terdapat 2 macam struktur kurikulum (struktur Kurikulum Merdeka untuk kelas awal serta struktur Kurikulum 2013 untuk kelas tengah dan akhir). 

Struktur Kurikulum Merdeka 2022 Paket A B C Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB

Bagaimana jika tidak ada peserta didiknya di kelas tertentu? Struktur kurikulumnya tetap dibuat semuanya.

1 SKK sama dengan 1 JPL tatap muka, 2 JPL tutorial, atau 3 JPL mandiri

1 JPL Paket A lamanya 35 menit 

1 JPL Paket B lamanya 40 menit

1 JPL Paket C lamanya 45 menit

Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, di struktur Kurikulum Merdeka ada 2 komponen: kelompok mata pelajaran umum dan program pemberdayaan dan keterampilan berbasis Profil Pelajar Pancasila. 

Pembagian atau pemetaan SKK bukan per semester lagi seperti di Kurikulum 2013, namun per fase. 

Fase A setara SD Kelas 1 dan 2

Fase B setara SD Kelas 3 dan 4 

Fase C setara SD Kelas 5 dan 6 

Fase D setara SMP Kelas 7, 8, dan 9

Fase E setara SMA Kelas 10 

Fase F setara SMA Kelas 11 dan 12

Berikut struktur Kurikulum Merdeka Paket A Fase A, B, dan C.

struktur Kurikulum Merdeka Paket A Fase A, B, dan C

Untuk beban SKK, fokus yang ditandai dengan lingkaran merah dan kotak merah. 

Jumlah SKK Fase A setara kelas 1 dan 2 sebanyak 57 SKK dan 8 SKK

Jumlah SKK Fase B setara kelas 3 dan 4 sebanyak 60 SKK dan 12 SKK 

Jumlah SKK Fase C setara kelas 5 dan 6 sebanyak 64 SKK dan 18 SKK 

Mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi IPAS di Paket A Kurikulum Merdeka

Muatan PJOK dan Seni Budaya naik ke kelompok mata pelajaran umum

Pemetaan SKK atau pembagian beban belajar di pendidikan kesetaraan PKBM SKB tidak ngasal, namun tetap berdasarkan analisis konteks sebelumnya. Untuk pondok pesantren, beban belajarnya akan lebih banyak di mata pelajaran agama sehingga jumlah SKK tentu lebih besar daripada mata pelajaran yang lain.

Berikut struktur Kurikulum Merdeka Paket B Fase D setara kelas 7, 8, dan 9.

Struktur Kurikulum Merdeka Paket B Fase D

Ingat! Pemetaan SKK di atas hanya contoh. Besarnya SKK tidak mutlak harus seperti gambar di atas. Pembagian SKK ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan banyak pertimbangan (analisis konteks).

Jumlah SKK Fase D setara kelas 7, 8, dan 9 sebanyak 88 SKK dan 30 SKK

Muatan PJOK dan Seni Budaya naik ke kelompok mata pelajaran umum

Berikut struktur Kurikulum Merdeka Paket C Fase E dan F 

Struktur Kurikulum Merdeka Paket C Fase E dan F

Peminatan mata pelajaran MIPA (Matematika dan IPA), IPS, serta Bahasa dan Budaya dimulai di Fase F setara kelas 11 dan 12, sedangkan pada Fase E setara kelas 10 peserta didik mempelajari IPA dan IPS secara umum. 

Jumlah SKK Fase E setara kelas 10 sebanyak 20 SKK dan 16 SKK (belum ada peminatan)

Jumlah SKK Fase F setara kelas 11 dan 12 sebanyak 27 SKK mapel umum, 39 SKK mapel peminatan, dan 20 SKK program pemberdayaan & keterampilan

Muatan PJOK dan Seni Budaya naik ke kelompok mata pelajaran umum


Faktor-faktor yang mendukung dalam merancang pemetaan SKK sampai penyusunan jadwal pembelajaran: 

1. Analisis konteks satuan pendidikan (PKBM/SKB) 

- Visi dan misi satuan pendidikan (harus diganti jika sudah tidak relevan)

- Pembelajaran, pendekatan, projek?

2. Mencermati struktur kurikulum 

- Menggunakan struktur Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka, atau kombinasi?

3. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) tiap mata pelajaran 

- Berkaitan erat dengan masing-masing tutor 

- Turunkan Capaian Pembelajaran (CP) ke Tujuan Pembelajaran (TP)

- Jumlah TP tergantung masing-masing tutor (materi apa saja yang akan dibelajarkan ke peserta didik?)

- Semakin banyak jumlah TP, semakin banyak waktu yang diperlukan, semakin banyak pula beban SKK-nya

4. Organisasi SKK 

- Metode pembelajaran: tatap muka (TM), tutorial (TT), atau mandiri (M) 

- Tatap Muka (TM) setara dengan 1 JPL (dilakukan di dalam kelas)

- Tutorial (TT) setara dengan 2 JPL (mengerjakan ataupun membahas soal)

- Mandiri (M) setara dengan 3 JPL (belajar sendiri di rumah)

- Satu mata pelajaran bisa menggunakan satu atau lebih metode pembelajaran di atas 

- Misal: Mata pelajaran A mempunyai beban 2 SKK, 1 SKK menggunakan metode tatap muka (TM) dan 1 SKK lagi menggunakan metode mandiri (M), sehingga jumlah JPL-nya adalah 1 JPL + 3 JPL = 4 JPL 

- Kompleksitas materi juga menentukan beban SKK. Semakin tinggi kompleksitas materi, beban SKK-nya semakin besar. Namun, jika tutor tidak akan memberikan materi yang kompleks, beban SKK bisa dikurangi. 

- Untuk satuan pendidikan yang berbasis pondok pesantren, beban SKK untuk mata pelajaran agama bisa ditambahkan. 

- Untuk satuan pendidikan yang tidak mempunyai tutor mata pelajaran agama, beban SKK bisa dikurangi untuk mata pelajaran tersebut. Pembelajarannya bisa menggunakan metode Mandiri (M) atau belajar mandiri di rumah.

5. Penyusunan jadwal sesuai dengan skema pendekatan yang dipilih (pendekatan mata pelajaran, tematik, terintegrasi, atau blok

- Yang dibuat jadwal hanya pembelajaran dengan metode tata muka (TM) dan tutorial (TT) 

- Pembelajaran dengan metode mandiri tidak perlu dibuatkan jadwal 

# terserah peserta didik mau belajar kapan dan di mana 

# mata pelajaran yang menggunakan metode mandiri (M) secara penuh minimal ada 2 kali pertemuan (di awal untuk tanda tangan kontrak belajar dan di akhir untuk ujian), jadwal bisa fleksibel

 

ANALISIS KONTEKS

1. Karakteristik profil satuan pendidikan (PKBM/SKB) 

Letak geografis satuan pendidikan 

2. Karakteristik peserta didik 

Jumlah peserta didik berdasarkan program yang dilaksanakan (Paket A, Paket B, Paket C), jenis kelamin, usia, status perkawinan, bekerja atau tidak 

3. Karakteristik pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) 

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan serta kompetensi yang dimiliki 

4. Karakteristik sumber daya alam (SDA), sosial, dan budaya 

a. Kondisi internal satuan pendidikan: sarana dan prasarana 

b. Kondisi lingkungan eksternal: 

- Wilayah sasaran satuan pendidikan 

- Rata-rata lama sekolah berdiri di lingkungan 

- Indeks pembangunan di daerah

- Tingkat perekonomian masyarakat 

- Cek Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) di daerah masing-masing 


TAHAPAN-TAHAPAN 

1. Hasil analisis konteks - lihat analisis konteks di atas

2. Isu strategis 

Pastikan isu-isu strategisnya tidak mentah. Contoh: Satuan pendidikan berada di dekat pantai yang bisa terjadi abrasi sewaktu-waktu. Program unggulannya bisa dengan kegiatan menanam pohon bakau. Namun, pohon bakaunya didapat dari mana? Program ini tidak akan berjalan.

3. Menentukan program 

4. Menentukan beban SKK 

 

CONTOH ISU STRATEGIS 

1. Sosial 

Di Kabupaten Jepara banyak didirikan pabrik sehingga banyak yang bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik tersebut. Data dari Departemen Agama (Depag) menunjukkan bahwa angka perceraian di Jepara malah tinggi dengan adanya pabrik-pabrik yang banyak diajukan oleh perempuan karena suaminya hanya makan dan tidur. Dengan demikian, satuan pendidikan bisa memberikan program pemberdayaan berkaitan tentang pernikahan supaya langgeng.

2. Alam 

Kebutuhan ekspor meningkat sehingga limbah produk juga semakin banyak seperti kayu, logam, kain, dll. Satuan pendidikan bisa mengadakan keterampilan pengolahan limbah. Produk yang mungkin dibuat oleh peserta didik dan tentu saja bernilai misal souvenir pernikahan dari bahan kayu, kap lampu, keset, dll. Pastikan tenaga pengajarnya ada, baik dari tutor di satuan pendidikan sendiri atau mengundang orang yang ahli di bidang tersebut.

3. Budaya

Limbah kain batik juga banyak. Satuan pendidikan bisa mengadakan program keterampilan membuat dompet, tas, tempat pensil, dll. 

Seni ukir di Jepara mulai hilang. Satuan pendidikan bisa membangkitkan minat seni ukir dengan mengadakan keterampilan seni ukir secara sederhana, bisa menggunakan media sabun batang terlebih dahulu. 


Prinsip dari Kurikulum Operasional (KOS) adalah ESENSIAL, yang penting-penting saja yang dimasukkan. 


Dari isu-isu strategis yang ditemukan, satuan pendidikan bisa menentukan program-program unggulan yang bisa meningkatkan kapasitas peserta didik. 

Contoh program: 

1. Seni ukir 

2. Pengolahan limbah kayu

3. Membuat motif batik khas daerah - canting 

4. Seni kaligrafi 

5. Komputer 

6. Menghias hantaran

Supaya bisa melaksanakan program-program, tenaga pengajarnya harus ada. Jika belum ada, satuan pendidikan bisa mengirimkan satu atau beberapa tutor untuk mempelajari langsung dari ahlinya atau bisa juga mendatangkan ahlinya secara langsung. Satuan pendidikan harus mencukupi alat-alat yang dibutuhkan selama melaksanakan program, seperti alat ukir, kertas gambar, limbah kayu, dll. 


PENYUSUNAN JADWAL PEMBELAJARAN 

Ada 4 pendekatan di panduan: pendekatan mata pelajaran, tematik, terintegrasi, dan blok. Namun, hanya akan ada 2 contoh jadwal yang pendekatannya realistis, yaitu pendekatan mata pelajaran dan blok (mata pelajaran bergantian setiap semester). Pendekatan tematik dan terintegrasi lebih kompleks jika dibuatkan contoh jadwal. 

Jadwal Pembelajaran Dengan Pendekatan Mata Pelajaran

1. Penjadwalan mata pelajaran umum 

Setelah beban SKK selesai dibagi sesuai dengan analisis konteks, cek sumber daya manusia (SDM) di satuan pendidikan. Apakah tutor per mata pelajaran ada semuanya? Petakan beban SKK per mapel ke tatap muka (TM), tutorial (TT), mandiri (M), atau kombinasi. 

Jadwal Pembelajaran Dengan Pendekatan Mata Pelajaran

Contoh jadwal kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama 6 hari dengan pendekatan mata pelajaran. 

Jadwal Pembelajaran Dengan Pendekatan Mata Pelajaran

Contoh jadwal kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama 3 hari dengan pendekatan mata pelajaran.

Jadwal Pembelajaran Dengan Pendekatan Mata Pelajaran

Ingat! Mata pelajaran yang pembelajaranya secara mandiri (M) tidak perlu dimasukkan ke jadwal.


2. Penjadwalan program pemberdayaan dan keterampilan 

a. Dilaksanakan per minggu 

- Misal: hari Sabtu

- Seluruh jam pelajaran di hari tersebut bisa digunakan sepenuhnya untuk melaksanakan program pemberdayaan maupun keterampilan 

b. Dilaksanakan per bulan 

- Misal: di minggu ke-4 setiap bulan 

- Seluruh jam pelajaran di minggu tersebut dapat digunakan sepenuhnya untuk melaksanakan program pemberdayaan maupun keterampilan 

 c. Dilaksanakan per blok waktu 

- Misal: satu bulan terakhir di setiap semester atau 2 bulan terakhir setiap tahun ajaran

- Program pemberdayaan maupun keterampilan bisa dilaksanakan dalam satu semester saja atau dibagi menjadi 2 semester: di semester ganjil saja, di semester genap saja, atau kombinasi keduanya


Untuk contoh jadwal pembelajaran dengan sistem blok atau mata pelajaran bergantian, silakan langsung dilihat di youtube 

Dalam penjadwalan mata pelajaran dengan pendekatan mata pelajaran bergantian, yang menentukan mata pelajaran termasuk kategori berat, sedang, atau ringan adalah tutor yang mengampu mata pelajaran tersebut. Mata pelajaran kategori berat tentu saja membutuhkan jumlah pertemuan yang lebih banyak.


Sebelumnya: Analisis Konteks Dalam Penyusunan Kurikulum Operasional Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka

Selanjutnya: Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka


Link materi lengkap: ​https://bit.ly/materiikmkesetaraanthp1 


Daftar materi: 

1. Tahap 1 Webinar Bimtek Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan - Cirebon, 7 Juli 2022

2. Regulasi dan Kebijakan Kurikulum Merdeka 

3. Kurikulum Operasional (KOS) Satuan Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka 

4. Desain Kurikulum Operasional (KOS) Satuan Pendidikan Kesetaraan 

5. Analisis Konteks Dalam Penyusunan Kurikulum Operasional Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka 

6. Pemetaan SKK dan Penjadwalan di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka 

7. Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka 

Artikel Terkait

0 comments:

Posting Komentar