Pemetaan SKK Kurikulum 2013 Paket B Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB
Berdasarkan struktur kurikulum 2013 Paket A B C di pendidikan kesetaraan PKBM dan SKB sebelumnya, berikut struktur kurikulum untuk program Paket A sesuai dengan kurikulumnya.
Paket B Tingkatan 3 (setara Kelas VII-VIII) = 80 SKK
Paket B Tingkatan 4 (setara Kelas IX) = 38 SKK
Bagaimana cara pembagiannya?
Sebenarnya tidak ada cara yang pasti, misal mata pelajaran Matematika harus mempunyai beban 4 SKK. Semuanya balik ke satuan pendidikan masing-masing, mata pelajaran mana yang membutuhkan SKK lebih banyak. Beban SKK lebih banyak, maka jam pelajarannya juga lebih banyak. Pendidikan kesetaraan itu fleksibel kok.
Namun, ada trik cara pengaturan beban belajarnya (pemetaan Satuan Kredit Kompetensi) supaya hampir merata beban SKK-nya.
Lihat Pembagian Kelas (Tingkatan) dan Semester (Paket Kompetensi) Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB
Ketentuan pembagian SKK di pendidikan kesetaraan adalah 70% untuk kelompok umum dan 30% untuk kelompok khusus.
Mata pelajaran kelompok umum Paket B: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS.
Mata pelajaran kelompok khusus Paket B: Pemberdayaan, Keterampilan Wajib, Keterampilan Pilihan.
Paket A Tingkatan 1 (setara Kelas I-III) = 80 SKK
Jumlah SKK untuk kelompok umum = 70% x 80 = 56
Jumlah SKK untuk kelompok khusus = 80 - 56 = 24
Beban belajar 56 dan 24 ini sudah sesuai dengan yang ada di kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.
Pada Paket B Tingkatan 3 ada 2 kelas yang setara dengan kelas VII dan kelas VIII.
SKK kelompok umum dan khusus masing-masing dibagi menjadi 2. Apabila hasilnya koma, sisanya bisa ditaruh ke kelas tengah atau kelas akhir di tiap Tingkatan. Kompetensi Dasar (KD) kelas tengah cenderung lebih banyak, sedangkan pada kelas akhir membutuhkan waktu belajar lebih banyak untuk menyelesaikan materi, try out, maupun pembahasan.
SKK kelompok umum : 2 kelas = 56 : 2 = 28
SKK setara kelas VII = 28
SKK setara kelas VIII = 28
SKK kelompok khusus : 2 kelas = 24 : 2 = 12
SKK setara kelas VII = 12
SKK setara kelas VIII = 12
Tiap-tiap beban SKK yang sudah didapatkan di atas dibagi lagi ke dua Paket Kompetensi (semester ganjil dan genap).
Beban SKK Tingkatan 3 setara kelas VII untuk mata pelajaran kelompok umum adalah 28 SKK.
Bagi beban belajar menjadi 2 PK = 28 : 2 PK = 14
PK 3.1 setara kelas VII semester ganjil mempunyai beban 14 SKK.
PK 3.2 setara kelas VII semester genap mempunyai beban 14 SKK.
Pada tabel di atas beban belajar PK 3.1 ada 15 SKK dan PK 3.2 ada 13 SKK.
Bagi lagi masing-masing beban SKK per Paket Kompetensi ke jumlah pelajaran yang ada di PK atau semester tersebut.
Di kelas VII ada 7 mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS.
Bagi beban belajar PK 3.1 ke dalam 7 mata pelajaran.
Beban belajar per mata pelajaran = 14 : 7 mapel = 2
Penentuan
beban belajar ini biasanya berdasarkan banyaknya KD, kompleksitas
materi, atau mata pelajaran mana yang ingin diperdalam. Tidak ada
ketentuan khusus. Semua balik ke pengembangan kurikulum di pendidikan
kesetaraan.
Lihat tabel di atas!
Beban belajar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti = 1 SKK
Beban belajar PPKn = 1 SKK
Beban belajar Bahasa Indonesia = 3 SKK
Beban belajar Bahasa Inggris = 2 SKK
Beban belajar Matematika = 3 SKK
Beban belajar IPA = 3 SKK
Beban belajar IPS = 2 SKK
Pemetaan SKK untuk PK 3.2 juga sama.
Beban SKK Tingkatan 3 setara kelas VII untuk mata pelajaran kelompok khusus adalah 12 SKK.
Bagi beban belajar menjadi 2 = 12 : 2 PK = 6
PK 3.1 setara kelas VII semester ganjil mempunyai beban 6 SKK.
PK 3.2 setara kelas VII semester genap mempunyai beban 6 SKK.
Bagi beban belajar per PK ke dalam 3 mata pelajaran kelompok khusus: Pemberdayaan, Keterampilan Wajib, dan Keterampilan Pilihan.
Beban belajar per mata pelajaran kelompok khusus = 6 : 3 mapel = 2
Lihat tabel di atas!
Beban belajar Pemberdayaan = 2 SKK
Beban belajar Keterampilan Wajib = 2 SKK
Beban belajar Keterampilan Pilihan = 2 SKK
Lebih lanjut perhatikan kembali tabel di atas!
Untuk
kelas lain dan PK-nya, pembagian beban belajar atau pemetaan SKK-nya
sama caranya. Untuk Tingkatan 4, pemetaan SKK-nya lebih mudah karena hanya ada satu kelas, yaitu kelas IX.
Masih bingung?
Salin saja tabel di atas! Masalah pemetaan SKK selesai.
Tetap cek jumlah SKK pada tabel di atas, mungkin ada yang salah ketik.
0 comments:
Posting Komentar